Localstartupfest.id

Perbedaan PBL dan Problem Solving: Mana yang Lebih Efektif dalam Pembelajaran?

Perbedaan PBL dan Problem Solving: Mana yang Lebih Efektif dalam Pembelajaran? 1

Saat belajar atau menghadapi masalah, mungkin kamu sering kali mendengar istilah PBL dan Problem Solving. Namun, apa sebenarnya perbedaan antara PBL dan problem solving tersebut? Sebelumnya, PBL atau Problem-Based Learning merupakan salah satu metode pembelajaran di mana siswa akan bersama-sama mengidentifikasi masalah dan merancang solusi untuk memecahkannya. Sedangkan, Problem Solving adalah kemampuan untuk mengatasi masalah dengan cara yang efektif dan efisien, dari tahap analisis hingga implementasi solusi.

Meski tampak serupa, PBL dan Problem Solving memiliki perbedaan yang cukup signifikan. PBL lebih menekankan pada proses pembelajaran dan kemampuan siswa dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan yang muncul. Pada teknik ini, siswa dihadapkan pada masalah yang diharapkan dapat menggugah material dasar yang sedang dipelajari. Sementara itu, Problem Solving pada dasarnya merupakan bagian dari proses pembelajaran di mana seseorang memecahkan masalah yang sedang dihadapinya dengan kemampuan dan pengetahuan yang dimilikinya.

Bagaimana dengan cara belajar yang cocok dengan kamu? Apakah lebih memilih dihadapkan pada masalah atau menyelesaikannya? Salam belajar! Perbedaan PBL dan Problem Solving

Metode Pembelajaran Berbasis Masalah (PBL) dan metode Problem Solving merupakan dua pendekatan pembelajaran yang sering digunakan di dunia pendidikan dan bisnis. Meskipun keduanya memiliki kesamaan dalam menyelesaikan masalah, namun pada dasarnya terdapat perbedaan signifikan antara PBL dan Problem Solving.

  • PBL adalah pendekatan pembelajaran yang menekankan pada pengembangan kemampuan berpikir kritis dan kreatif siswa. Dalam metode ini, siswa diberikan masalah kompleks dan realistis untuk dipecahkan secara mandiri atau dalam kelompok. Siswa diharapkan untuk dapat melibatkan diri secara aktif dalam memecahkan masalah tersebut dan mengintegrasikan pengetahuan dan keterampilan yang telah diperoleh.
  • Sedangkan Problem Solving adalah suatu pendekatan untuk menyelesaikan masalah dengan konsep dan strategi yang sistematis. Pendekatan ini biasanya digunakan dalam konteks bisnis, dimana tim atau individu harus mencari solusi terbaik untuk masalah yang dihadapi. Dalam Problem Solving, para profesional memanfaatkan pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki untuk memecahkan masalah dengan cara yang efektif dan efisien.

Perbedaan utama antara PBL dan Problem Solving adalah dalam konteks penggunaannya. PBL lebih sering digunakan dalam dunia pendidikan untuk mempromosikan pembelajaran yang aktif, sementara Problem Solving lebih sering dipraktikkan di dalam konteks profesional untuk menyelesaikan masalah bisnis. Meskipun begitu, keduanya memiliki unsur yang sama yaitu proses berpikir yang sistematis dan strategis untuk mencari solusi terbaik.

Seperti yang dapat dilihat pada tabel berikut, terdapat perbedaan lain antara PBL dan Problem Solving:

Secara keseluruhan, PBL dan metode Problem Solving adalah dua pendekatan pembelajaran yang berbeda. Keduanya memiliki manfaat yang unik tergantung pada konteks penggunaannya. PBL dapat membantu siswa untuk belajar secara mandiri dan meningkatkan keterampilan berpikir kritis, sedangkan Problem Solving dapat membantu profesional dan bisnis untuk menyelesaikan masalah dengan cara yang efektif dan efisien.

Pada setiap metode pembelajaran, tentunya memiliki tujuan yang ingin dicapai. Begitu pula dengan PBL (Problem Based Learning) yang memiliki tujuan yang spesifik dalam pengaplikasiannya di dalam dunia pendidikan. Tujuan PBL antara lain:

  • Melatih keterampilan pemecahan masalah.
  • Meningkatkan kemampuan kritis dan kreatif siswa.
  • Melatih keterampilan kerjasama dan komunikasi diantara sesama siswa.

Tujuan-tujuan tersebut tentunya menjadi hal yang penting dalam dunia pendidikan, dimana dengan memperkuat keterampilan-keterampilan tersebut, siswa diharapkan dapat menjadi pribadi yang tangkas dan mampu menghadapi tantangan yang ada di masyarakat.

Jenis-jenis Problem Solving

Problem solving adalah aktivitas yang dilakukan oleh seseorang atau kelompok untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi. Ada banyak jenis-jenis problem solving yang ada, di antaranya:

  • Heuristik: Jenis problem solving ini dilakukan dengan cara menggunakan pengetahuan dan pengalaman untuk menyelesaikan masalah.
  • Algoritma: Jenis problem solving ini dilakukan dengan cara mengikuti langkah-langkah tertentu yang sudah ditentukan untuk menyelesaikan masalah.
  • Metode trial dan error: Jenis problem solving ini dilakukan dengan mencoba-coba dan melakukan kesalahan untuk menyelesaikan masalah.
  • Pemecahan masalah sistematis: Jenis problem solving ini dilakukan dengan cara mengidentifikasi, menganalisis, dan menyelesaikan masalah secara sistematis.
  • Collaborative problem solving: Jenis problem solving ini dilakukan oleh kelompok atau tim, di mana setiap anggota saling berkolaborasi untuk menyelesaikan masalah.

Pemecahan Masalah Sistematis

Pemecahan masalah sistematis adalah metode problem solving yang populer dan banyak digunakan di berbagai bidang, seperti bisnis, teknologi, dan pendidikan. Pemecahan masalah sistematis dilakukan dengan cara mengikuti langkah-langkah tertentu, yaitu:

  • Mengidentifikasi masalah atau situasi yang memerlukan penyelesaian.
  • Mengumpulkan data dan informasi yang diperlukan untuk menganalisis masalah.
  • Menganalisis masalah dengan cara mengevaluasi informasi dan mengidentifikasi akar masalah.
  • Mengembangkan alternatif solusi yang dapat diimplementasikan.
  • Memilih solusi terbaik dan mengimplementasikannya.
  • Mengevaluasi solusi yang telah diterapkan untuk memberikan umpan balik dan melihat apakah solusi tersebut efektif atau tidak.

Pemecahan masalah sistematis dapat membantu seseorang atau kelompok untuk menyelesaikan masalah dengan lebih tepat dan efektif. Dengan menggunakan pendekatan sistematis, masalah akan dipahami dan dipecahkan dengan cara yang lebih terorganisir dan terstruktur.

Collaborative Problem Solving

Collaborative problem solving adalah metode problem solving yang melibatkan tim atau kelompok yang bekerja sama untuk menyelesaikan masalah. Metode ini dapat meningkatkan kemampuan dan keterampilan dalam menyelesaikan masalah secara efektif. Ada banyak keuntungan yang didapat dari collaborative problem solving, di antaranya:

  • Meningkatkan kualitas solusi yang dihasilkan.
  • Meningkatkan kreativitas dan inovasi dalam menyelesaikan masalah.
  • Meningkatkan dukungan sosial yang diberikan oleh tim atau kelompok.
  • Meningkatkan kepercayaan diri dan motivasi untuk menyelesaikan masalah.
  • Meningkatkan kemampuan untuk bekerja sama dalam suatu tim atau kelompok.

Dalam collaborative problem solving, setiap anggota tim atau kelompok akan berkontribusi dengan cara yang berbeda untuk mencapai tujuan bersama. Mereka akan membagikan pengetahuan, pengalaman, dan keterampilan dalam menyelesaikan masalah. Hal ini dapat membantu untuk menghasilkan solusi yang lebih inovatif dan efektif.

Dalam memilih metode problem solving yang tepat, seseorang atau kelompok harus mempertimbangkan sumber daya yang tersedia, waktu yang tersedia, dan tujuan yang ingin dicapai. Setiap jenis problem solving memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, oleh karena itu penting untuk memilih metode yang sesuai dengan kebutuhan dan kondisi yang ada.

Langkah-langkah PBL

Project-Based Learning atau PBL merupakan suatu metode belajar yang memungkinkan siswa untuk memecahkan masalah dengan mengerjakan proyek-relevan di lingkungan sekitar mereka. Ada beberapa langkah yang harus dilakukan dalam PBL untuk mencapai target dan tujuan pembelajaran. Dalam artikel ini, kita akan membahas setiap langkah dari PBL secara rinci.

  • Langkah 1 – Identifikasi topik dan masalah

Siswa harus memilih topik dan masalah yang relevan dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini akan membantu siswa untuk memecahkan masalah yang nyata dan signifikan. Sebagai contoh, siswa dapat memilih topik seputar lingkungan atau masalah sosial dalam masyarakat.

  • Langkah 2 – Perencanaan proyek

Pada langkah ini, siswa perlu merencanakan proyek yang akan mereka kerjakan. Siswa perlu mengidentifikasi sumber daya yang dibutuhkan dan menentukan bagaimana tugas akan diselesaikan mengikuti batas waktu yang ditentukan.

  • Langkah 3 – Penyelesaian proyek

Setelah merencanakan proyek, siswa melanjutkan dengan menyelesaikan proyek tersebut. Siswa akan bekerja sama dalam tim untuk mencapai tujuan mereka dan menyelesaikan tugas secara efisien.

  • Langkah 4 – Evaluasi proyek

Perbedaan antara PBL dan Problem Solving

Kedua metodologi belajar ini serupa dalam hal siswa menyelesaikan masalah. Akan tetapi, perbedaan yang utama adalah dalam pendekatan yang digunakan. Problem Solving adalah sebuah teknik yang menggunakan pendekatan kritis untuk memecahkan masalah, sedangkan PBL lebih menekankan pada keterampilan bekerja sama dalam tim dan memberikan pengalaman langsung dalam menyelesaikan masalah nyata.

Melalui PBL, siswa dapat memecahkan masalah nyata sambil belajar dan mengembangkan keterampilan seperti bekerja sama dalam tim, berkomunikasi, dan kepemimpinan. Melalui langkah-langkah PBL, siswa dapat meningkatkan keterampilan multitasking, mempercepat proses pembelajaran, dan membentuk rasa percaya diri serta mandiri dalam memecahkan masalah.

Tabel 1. Perbedaan antara PBL dan Problem Solving.

Keunggulan PBL Perbedaan antara metode pembelajaran PBL dan problem solving terletak pada pendekatan dan fokus pembelajarannya. PBL berfokus pada pembelajaran dengan melibatkan siswa dalam proses riset dan kolaborasi untuk menyelesaikan sebuah masalah kompleks. Sedangkan problem solving fokus pada pembelajaran dengan menyelesaikan masalah yang diberikan tanpa melibatkan riset mendalam.

Namun, terdapat beberapa keunggulan PBL dibandingkan problem solving:

  • Peningkatan rasa percaya diri: Siswa yang terlibat dalam PBL merasa lebih percaya diri dengan kemampuan mereka dalam memecahkan masalah kompleks sehingga meningkatkan keterampilan problem solving mereka secara umum.
  • Meningkatkan kemampuan berpikir kritis: Dalam PBL, siswa dihadapkan pada masalah yang tidak memiliki satu jawaban pasti sehingga mereka harus berpikir kritis dan kreatif dalam mencari solusi.
  • Menumbuhkan kemampuan kolaborasi: Pembelajaran PBL melibatkan kolaborasi antar siswa dalam mencari solusi masalah sehingga mereka dapat belajar bagaimana bekerja dalam tim dan menyampaikan ide secara efektif.

Pada akhirnya, salah satu keunggulan terbesar dari PBL adalah dukungan yang diberikan pada siswa dalam mengembangkan keterampilan problem solving dan menciptakan lingkungan pembelajaran yang aktif dan interaktif. Oleh karena itu, method PBL adalah pilihan yang tepat untuk siswa yang ingin meningkatkan kemampuan problem solving mereka secara efektif dan menyenangkan.

Sumber: The Tim Ferriss Show Podcast: PBL vs Problem Solving

Perbedaan PBL dan Problem Solving

Problem-based learning (PBL) dan problem solving adalah dua metode pembelajaran yang berfokus pada pemecahan masalah, namun keduanya memiliki perbedaan utama.

  • PBL adalah pendekatan pembelajaran yang menempatkan mahasiswa sebagai pengambil keputusan aktif dalam memecahkan masalah melalui diskusi dan kolaborasi dengan sesama mahasiswa.
  • Problem solving, di sisi lain, fokus pada solusi dari masalah yang diberikan, dengan pendekatan yang lebih struktural dan terstruktur
  • Meskipun keduanya berfokus pada pemecahan masalah, PBL memiliki aspek berorientasi pada masalah yang lebih kuat daripada problem solving.

PBL sebagai Pembelajaran Berbasis Masalah

Dalam PBL, mahasiswa diberikan masalah nyata dan kompleks, kemudian diberikan waktu dan sumber daya untuk mengembangkan pemahaman mereka sendiri tentang masalah tersebut dan mencari solusi.

Mahasiswa melakukan diskusi dalam kelompok untuk mencari solusi masalah serta menyusun ide-ide untuk mulai menyelesaikan masalah tersebut. Misalnya, dalam kasus matematika, mahasiswa diminta untuk menyelesaikan perhitungan matematika rumit yang melibatkan banyak variabel dan faktor.

Problem Solving Sebagai Metode Struktural

Problem solving, pada dasarnya, adalah sekelompok teknik yang digunakan untuk mengidentifikasi, menganalisis, dan menyelesaikan masalah. Pendekatan struktural digunakan untuk mengontrol solusi dari masalah yang diberikan dan pastinya lebih terstruktur dari PBL.

Berikut adalah contoh tabel yang membandingkan PBL dan Proble Solving

Dari tabel tersebut, dapat dilihat bahwa meskipun keduanya berfokus pada pemecahan masalah, PBL dan problem solving memiliki perbedaan yang signifikan dalam pendekatan dan fokus mereka.

Problem-based Learning (PBL) dan Problem Solving adalah dua pendekatan pembelajaran yang sering digunakan di sekolah dan universitas. Meskipun terdengar mirip, kedua konsep ini memiliki perbedaan dalam pendekatannya dan cara mereka diterapkan. Di bawah ini adalah beberapa perbedaan antara PBL dan Problem Solving:

Perbedaan Pendekatan dan Tujuan

  • PBL adalah pendekatan pembelajaran di mana siswa bekerja sama dalam kelompok untuk menemukan solusi atas masalah yang mereka hadapi. Tujuannya adalah untuk mengembangkan keterampilan berpikir kritis, keterampilan sosial, dan kemampuan belajar sepanjang hayat.
  • Problem Solving adalah proses untuk menyelesaikan masalah dengan mengidentifikasi, menganalisis, dan menyelesaikan masalah yang dihadapi. Tujuannya adalah untuk mengembangkan keterampilan analitis dan pemecahan masalah.

Perbedaan pada Jenis Masalah

PBL mengarah pada masalah yang kompleks dan lebih luas. Masalahnya biasanya tidak memiliki satu jawaban benar dan mengharuskan siswa untuk melakukan penelitian yang mendalam. Proble Solving terfokus pada masalah yang lebih spesifik dengan solusi yang jelas.

Perbedaan pada Pembelajaran Berbasis Proyek

PBL cenderung mengintegrasikan pembelajaran ke dalam proyek untuk memecahkan masalah yang kompleks. Siswa akan mengembangkan proyek mereka sendiri, mengeksplorasi isu-isu yang terkait dengan masalah, dan mempresentasikan solusi mereka. Sebaliknya, Problem Solving tidak selalu terkait dengan proyek lebih banyak berfokus pada pembuatan keputusan dari solusi yang ada.

Perbedaan pada Keterlibatan Dosen

Dosen lebih terlibat dalam memberikan panduan dan umpan balik dalam PBL karena ada penggunaan kelompok yang berinteraksi, meskipun banyak belajar juga bisa dilakukan oleh murid itu sendiri. Di sisi lain, pada Problem Solving, dosennya hanya membantu dalam menetapkan batasan masalah yang akan diselesaikan oleh siswa.

Perbedaan pada Evaluasi

Dalam pengajaran, penting untuk memahami perbedaan antara PBL dan Problem Solving. PBL mendorong siswa untuk berpikir dan belajar secara kritis dalam konteks kehidupan nyata, sementara Problem Solving membantu siswa mengembangkan keterampilan analitis ketika mereka menemukan solusi atas masalah yang diberikan.

Konsep dan Prinsip Dasar PBL

PBL atau Problem Based Learning adalah pendekatan pembelajaran yang mengutamakan pemecahan masalah sebagai landasan utama dalam proses pembelajaran. Terdapat beberapa prinsip dasar yang mendasari PBL.

  • Pembelajaran berpusat pada peserta didik
  • Peserta didik menjadi aktif dalam proses pembelajaran
  • Peserta didik bekerja dalam kelompok untuk memecahkan masalah
  • Problem solving menjadi fokus utama pembelajaran
  • Pembelajaran dilakukan dengan pendekatan interdisipliner
  • Materi pembelajaran bersifat autentik dan relevan dengan kehidupan nyata

Dalam PBL, peserta didik akan dihadapkan pada masalah atau situasi yang kompleks dan berbeda-beda pada setiap kesempatan. Peserta didik kemudian diminta untuk mencari solusi dari masalah tersebut melalui proses pengamatan, pemikiran, dan refleksi secara kritis dan kreatif.

Didalam PBL, prinsip dasar tersebut menjadi pedoman bagi pengajar untuk merancang pembelajaran yang menantang dan membangun kemampuan berpikir siswa secara holistik. Selain itu, PBL juga dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam berkomunikasi, bekerja sama, dan memecahkan masalah yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari.

Jadi, PBL dan problem solving memang memiliki kesamaan dalam hal fokus pada masalah. Namun, PBL lebih menekankan pada proses pemecahan masalah secara kreatif dan holistik, sedangkan problem solving hanya berfokus pada solusi dari masalah itu sendiri. Selain itu, PBL juga memberikan peran yang lebih aktif pada peserta didik, baik dalam merancang materi maupun mengambil keputusan.

Peran Guru dalam PBL

Problem-Based Learning (PBL) adalah metode pembelajaran yang memperkenalkan siswa pada kasus atau masalah dunia nyata sebagai titik awal untuk belajar. Proses belajar berpusat pada pemecahan masalah untuk menyelesaikan kasus tersebut. Guru memiliki peran penting dalam menjalankan metode pembelajaran PBL agar dapat efektif dan efisien.

  • Sebagai fasilitator pembelajaran: Guru berperan sebagai fasilitator dalam proses pembelajaran PBL. Mereka tidak lagi hanya memberikan materi, tetapi membantu siswa dalam memahami materi dan menunjukkan cara untuk memecahkan masalah.
  • Memilih kasus yang relevan: Guru juga memiliki peran dalam memilih kasus atau masalah dunia nyata yang relevan dengan materi pembelajaran. Kasus yang dipilih harus menarik dan menggugah minat siswa untuk belajar lebih dalam.
  • Mendorong kolaborasi antar siswa: Pada metode pembelajaran PBL, siswa bekerja sama dalam kelompok untuk menyelesaikan masalah. Guru berperan dalam memastikan adanya kolaborasi antar siswa, sehingga mereka dapat memecahkan masalah dengan lebih efektif.

Guru juga perlu memberikan bimbingan kepada siswa dalam menerapkan metode PBL. Berikut adalah beberapa hal yang dapat dilakukan oleh guru untuk memberikan bimbingan secara efektif:

  • Memberikan arahan: Guru memberikan arahan atau petunjuk yang jelas mengenai langkah-langkah yang perlu diambil untuk memecahkan masalah.
  • Mendorong refleksi: Guru mendorong siswa untuk merefleksikan proses pembelajaran dan mengevaluasi hasil yang telah dicapai.
  • Mendorong kreativitas: Selama proses pembelajaran, guru perlu mendorong siswa untuk berpikir kreatif dan memunculkan ide-ide terbaru.

Pada dasarnya, PBL dan Problem Solving memiliki konsep yang sama, yaitu memecahkan masalah. Namun, terdapat perbedaan mendasar antara keduanya:

  • PBL lebih fokus pada proses pembelajaran, sedangkan Problem Solving lebih fokus pada pencarian solusi.
  • PBL melibatkan kelompok siswa dalam pemecahan masalah, sedangkan Problem Solving lebih sering dilakukan secara individu.
  • PBL menggunakan masalah dunia nyata sebagai titik awal pembelajaran, sedangkan Problem Solving dapat menggunakan masalah apa saja sebagai bahan untuk mencari solusi.

Tabel Perbedaan antara PBL dan Problem Solving

Dengan mengetahui perbedaan antara PBL dan Problem Solving, guru dapat memutuskan metode pembelajaran mana yang sesuai untuk diimplementasikan pada materi pembelajaran yang dimiliki.

Peran Siswa dalam PBL

Problem-based learning (PBL) dapat dikatakan sebagai metode pembelajaran aktif yang menekankan pada peran siswa dalam memecahkan masalah. Oleh karena itu, peran siswa dalam PBL sangat penting dan harus dimengerti dengan baik. Berikut ini adalah penjelasan mengenai peran siswa dalam PBL:

  • Siswa sebagai pemecah masalah: Dalam PBL, siswa adalah pemecah masalah yang sebenarnya. Mereka dituntut untuk memecahkan suatu masalah atau tantangan yang diberikan dengan menggunakan berbagai macam sumber informasi.
  • Siswa sebagai pembelajar aktif: Siswa diharapkan untuk sangat aktif dalam pembelajaran karena mereka harus memecahkan suatu masalah. Mereka harus mencari sumber daya, berfikir kritis, dan mempresentasikan hasil pekerjaan mereka.
  • Siswa sebagai pengorganisasi: Siswa harus bertanggung jawab dalam mengorganisir pekerjaan mereka. Mereka harus merencanakan dan menjadwalkan kegiatan mulai dari analisis awal hingga presentasi akhir.
  • Siswa sebagai pemimpin: Dalam PBL, siswa diberi kebebasan untuk menentukan dan memimpin tim mereka sendiri. Hal ini menuntut siswa untuk bisa bekerja dalam kelompok dan memimpin kelompok tersebut agar dapat mencapai tujuan bersama.
  • Siswa sebagai evaluator: Siswa harus mengevaluasi pekerjaan mereka sendiri dan juga pekerjaan anggota tim mereka. Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa pekerjaan yang dihasilkan memenuhi standar yang diharapkan.

Selain peran di atas, siswa juga harus memiliki kemampuan-kemampuan tertentu agar dapat berhasil dalam PBL, antara lain:

  • Kemampuan mencari sumber daya: Siswa harus mampu mencari dan mengambil sumber daya secara efektif dan efisien untuk memecahkan masalah yang diberikan.
  • Kemampuan berkolaborasi: Siswa harus mampu bekerja sama dengan anggota tim mereka dan berkolaborasi dengan baik.
  • Kemampuan berfikir kritis: Siswa harus mampu mengembangkan kemampuan berfikir kritis untuk mengidentifikasi isu-isu yang muncul dalam pemecahan masalah.
  • Kemampuan presentasi: Siswa harus mampu membuat presentasi yang baik dan efektif untuk mempresentasikan hasil pekerjaan mereka.

Berdasarkan tabel di bawah ini, dapat dilihat bahwa keberhasilan PBL sangat bergantung pada peran siswa dalam proses pembelajaran:

Dalam PBL, siswa memiliki peran yang sangat penting dalam memecahkan masalah dan mencapai tujuan pembelajaran. Oleh karena itu, siswa harus berperan aktif dan memiliki kemampuan-kemampuan tertentu agar dapat berhasil dalam PBL.

Penggunaan Teknologi dalam PBL

PBL atau problem-based learning adalah metode pembelajaran di mana siswa diajak untuk menyelesaikan masalah dalam dunia nyata sebagai sarana untuk belajar. Penggunaan teknologi di dalam PBL memainkan peran penting dalam membantu siswa mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Berikut adalah beberapa cara di mana teknologi dapat digunakan di dalam PBL:

  • Mempelajari dasar-dasar teknologi: Setiap proyek PBL menuntut siswa untuk menggunakan beberapa jenis teknologi, misalnya untuk membangun website atau membuat video. Penting bagi siswa untuk memahami dasar-dasar teknologi ini agar dapat melaksanakan proyek dengan baik. Maka, guru dapat menyediakan panduan tutorial video atau live demo untuk membantu siswa memahami penggunaan teknologi secara tepat.
  • Menyelesaikan masalah menggunakan software: Ada berbagai jenis software yang dapat membantu siswa memecahkan masalah yang mereka hadapi. Misalnya, Microsoft Excel dapat membantu mengelola data dan mengekstrak informasi dari data tersebut. Software presentasi seperti Powerpoint dan Prezi dapat membantu siswa menyusun informasi mereka ke dalam presentasi yang efektif. Guru dapat melatih siswa dalam penggunaan software tersebut agar mereka dapat memanfaatkan teknologi sebaik mungkin.
  • Penggunaan internet: Internet menyediakan sumber informasi yang melimpah yang dapat membantu siswa dalam menyelesaikan masalah mereka. Misalnya, mereka dapat melakukan penelitian tentang topik tertentu atau mencari solusi bagi masalah yang dihadapi. Meskipun seperti itu, guru harus memperhatikan untuk memberi panduan tentang bagaimana siswa dapat mengakses dan menggunakan informasi yang tepat dan berkualitas dari internet.

Penggunaan Teknologi secara Global

Penggunaan teknologi dalam PBL dapat membantu siswa memperluas pandangan mereka secara global. Beberapa cara di mana teknologi dapat membantu siswa lebih memahami dunia adalah sebagai berikut:

  • Komunikasi: Teknologi seperti Skype dan e-mail memungkinkan siswa untuk berkomunikasi secara online dengan orang seluruh dunia. Hal ini membuka peluang untuk menjalin hubungan dengan orang-orang dari budaya yang berbeda dan dapat membantu meningkatkan wawasan siswa tentang cara berpikir dan bekerja di negara lain.
  • Platform pembelajaran online: Ada banyak platform pembelajaran online yang tersedia, misalnya seperti Edmodo, Moodle, dan Google Classroom. Platform-platform ini dapat membantu siswa belajar melalui kursus online yang tersedia dari mana saja di dunia dan belajar melalui diskusi dan tugas yang terstruktur.
  • Penggunaan media sosial: Media sosial dapat membantu siswa membangun jaringan dan koneksi dengan orang-orang di seluruh dunia. Melalui media sosial, siswa dapat berhubungan dengan peneliti atau ahli dalam bidang tertentu untuk memperdalam pemahaman mereka tentang proyek PBL yang sedang dilakukan.

Tabel Perbandingan PBL dan Problem Solving

PBL dan problem solving adalah metode pembelajaran yang mirip, namun ada perbedaan utama antara keduanya. Berikut adalah tabel perbandingan di antara keduanya:

PBL versus Metode Konvensional

Problem Based Learning (PBL) dan problem solving merupakan dua metode pembelajaran yang sering digunakan di dalam pendidikan. Dalam hal ini, PBL dan problem solving memiliki beberapa perbedaan yang signifikan.

  • PBL mengajarkan para siswa untuk belajar dari pengalaman dan mencari solusi terhadap masalah yang dihadapi. Sedangkan metode konvensional lebih cenderung pada pemberian materi secara teoritis dan memberikan tes atau tugas yang berkaitan langsung dengan materi tersebut.
  • PBL lebih menekankan pada kemampuan berpikir kritis, kreatif, dan berkolaborasi dari para siswa. Sedangkan metode konvensional lebih fokus pada penguasaan materi dan keterampilan berhitung.
  • Para siswa pada PBL harus belajar bagaimana menyelesaikan masalah, sedangkan pada metode konvensional lebih banyak mengerjakan soal yang serupa.

Secara keseluruhan, perbedaan paling signifikan antara PBL dan metode konvensional terletak pada pendekatan pembelajaran yang digunakan. PBL lebih menekankan pada pengalaman dan penerapan nyata dalam menyelesaikan masalah, sedangkan metode konvensional lebih menekankan pada penguasaan konsep dan keterampilan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa yang belajar dengan metode PBL cenderung memiliki tingkat pemahaman yang lebih baik dan kemampuan berpikir kritis yang lebih tinggi daripada mereka yang belajar dengan metode konvensional. Namun, pada saat yang sama, PBL juga memiliki kelemahan, seperti memerlukan waktu lebih lama untuk menyelesaikan tugas dan memerlukan upaya lebih besar dari para siswa untuk mencari solusi terhadap masalah yang diberikan.

Jadi, PBL dan metode konvensional memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Namun, ketika dipilih dengan tepat dan disesuaikan dengan karakteristik siswa, kedua metode ini dapat menjadi cara yang efektif untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam menghadapi permasalahan dan memperkuat pemahaman konsep yang diperoleh.

Sampai Jumpa Lagi, Teman-Teman!

Itulah perbedaan antara PBL dan problem solving, teman-teman. Semoga artikel ini dapat memberikan manfaat bagi kalian yang sedang belajar, terutama dalam memilih metode pembelajaran yang tepat. Terima kasih sudah membaca artikel ini sampai selesai. Jangan lupa untuk selalu kunjungi website kami untuk mendapatkan informasi menarik dan bermanfaat lainnya. Sampai jumpa lagi!

Perbedaan PBL dan PJBL: Apa yang Harus Anda Ketahui? Apa Itu Strategi Pembelajaran dan Bagaimana Cara Memilih yang Tepat? Perbedaan CTL dan PBL: Metode Pembelajaran yang Berbeda Namun Efektif Perbedaan PBL dan PJBL PDF: Membedah Kelebihan dan Kekurangan Kedua Metode Pembelajaran

Open Menu

Perbedaan Problem Solving dan Problem Based Learning: Menemukan Solusi dengan Gaya Berbeda

  • 1.1 Problem Solving
  • 1.2 Problem Based Learning
  • 2.1 Apa keuntungan dari problem solving?
  • 2.2 Apa perbedaan antara problem based learning dan problem solving?
  • 3 Kesimpulan

Problem Solving

Problem solving atau pemecahan masalah adalah suatu proses di mana seseorang mencari solusi untuk suatu permasalahan yang dihadapi. Dalam problem solving, individu mencoba mengidentifikasi akar permasalahan, menganalisis faktor-faktor terkait, dan mencari cara terbaik untuk mencapai solusi yang efektif. Seperti pahlawan di film aksi, problem solving cenderung didorong oleh keingintahuan dan dorongan untuk menemukan solusi yang konkret.

Problem Based Learning

Problem based learning, atau PBL, adalah pendekatan pembelajaran di mana siswa mempelajari materi dengan cara memecahkan permasalahan yang nyata, yang sering kali merupakan situasi yang kompleks dan ambigu. Dalam PBL, siswa diberi tantangan untuk menggali informasi, menganalisis data, dan bekerja sama dalam tim untuk mencapai pemahaman yang lebih mendalam tentang materi yang dipelajari. Seolah-olah sedang menjalani misi rahasia, PBL menempatkan siswa dalam peran yang aktif dan mempersiapkan mereka untuk menghadapi tantangan dunia nyata.

Perbedaan dalam Pendekatan

Meskipun keduanya berfokus pada pemecahan masalah, problem solving dan problem based learning memiliki perbedaan penting dalam pendekatan yang mereka gunakan.

Problem solving adalah pendekatan yang lebih terarah pada penyelesaian masalah yang konkret, dengan langkah-langkah yang jelas dan tujuan yang pasti. Individu diarahkan pada identifikasi masalah dan pencarian solusi yang efektif, sering kali dengan batasan yang diberikan. Pendekatan ini memberikan pemecahan yang terfokus dengan hasil yang dapat diukur.

Sementara itu, problem based learning dikembangkan dengan tujuan untuk mempersiapkan siswa untuk menghadapi tantangan dunia nyata. Dalam PBL, teori dan konsep diajarkan melalui kasus-kasus dunia nyata, yang mengundang siswa untuk bekerja secara kolaboratif dalam mengidentifikasi masalah, mencari informasi, dan mengembangkan pemahaman mereka sendiri. Proses ini lebih terbuka dan memungkinkan siswa mengembangkan keterampilan berpikir kritis, komunikasi, dan kerjasama secara lebih menyeluruh.

Perbedaan lainnya terletak pada sumber masalah yang dihadapi. Dalam problem solving, permasalahan sering kali didesain untuk melatih kemampuan spesifik, sedangkan dalam problem based learning, masalah yang dihadapi berhubungan langsung dengan konteks nyata, yang mempertimbangkan beragam faktor dan memerlukan pemikiran yang interdisipliner.

Problem solving dan problem based learning adalah dua pendekatan yang berbeda untuk memecahkan masalah. Problem solving menitikberatkan pada solusi konkret dan terarah, sementara problem based learning fokus pada pemahaman yang mendalam dan persiapan siswa untuk menghadapi tantangan dunia nyata. Keduanya memiliki nilai yang penting dalam konteks pembelajaran, namun keputusan dalam menerapkan pendekatan yang mana bergantung pada tujuan, konteks, dan karakteristik siswa yang ingin dicapai. Jadi, pilihlah sesuai kebutuhan dan siapkan diri seperti seorang detektif yang tak terkalahkan, untuk menghadapi berbagai masalah yang akan datang!

Perbedaan Problem Solving dan Problem Based Learning

Problem solving dan problem based learning (PBL) adalah dua pendekatan pembelajaran yang umum digunakan dalam memecahkan masalah. Meskipun keduanya berfokus pada pemecahan masalah, ada perbedaan yang signifikan antara keduanya. Dalam artikel ini, kita akan menjelaskan perbedaan antara problem solving dan PBL.

Problem solving adalah pendekatan yang digunakan untuk mengidentifikasi, menganalisis, dan menyelesaikan masalah. Dalam problem solving, masalah didefinisikan dengan jelas dan langkah-langkah sistematis diambil untuk menyelesaikan masalah tersebut. Pendekatan ini sering digunakan dalam konteks bisnis dan teknologi.

Proses problem solving melibatkan langkah-langkah berikut:

  • Mengidentifikasi masalah: Pertama, masalah harus diidentifikasi dengan jelas. Hal ini melibatkan mengumpulkan informasi dan menentukan sumber masalah.
  • Analisis masalah: Setelah masalah diidentifikasi, langkah berikutnya adalah menganalisis masalah secara menyeluruh. Ini melibatkan pemahaman terhadap penyebab masalah dan mencari solusi yang tepat.
  • Mengembangkan strategi: Setelah masalah diidentifikasi dan dianalisis, strategi dan rencana untuk menyelesaikan masalah tersebut harus dikembangkan. Ini melibatkan menentukan langkah-langkah yang harus diambil dan sumber daya yang diperlukan.
  • Menerapkan solusi: Setelah strategi dikembangkan, langkah berikutnya adalah menerapkan solusi yang telah dirancang. Hal ini melibatkan mengimplementasikan rencana yang telah dibuat dan memantau perkembangan solusi yang diimplementasikan.
  • Mengevaluasi hasil: Setelah solusi diterapkan, langkah terakhir adalah mengevaluasi hasilnya. Evaluasi dilakukan untuk memastikan bahwa solusi yang diberikan efektif dalam menyelesaikan masalah.

Problem Based Learning adalah pendekatan pembelajaran yang menekankan pada pemecahan masalah melalui kolaborasi dan pengalaman langsung. Dalam PBL, siswa dihadapkan pada masalah dunia nyata yang kompleks dan diminta untuk bekerja sama dalam mencari solusi yang efektif.

Proses PBL melibatkan langkah-langkah berikut:

  • Identifikasi masalah: Langkah pertama dalam PBL adalah mengidentifikasi masalah dunia nyata yang relevan dengan materi pelajaran. Masalah ini harus memberikan tantangan yang membutuhkan pemikiran kritis dan kreativitas untuk menyelesaikannya.
  • Pelatihan awal: Setelah masalah diidentifikasi, siswa diberikan pelatihan awal untuk membekali mereka dengan pengetahuan, keterampilan, dan konsep yang diperlukan untuk memahami masalah dan mencari solusi.
  • Kolaborasi dalam kelompok: Siswa bekerjasama dalam kelompok kecil untuk memahami dan menganalisis masalah secara lebih mendalam. Mereka saling berbagi pengetahuan, memperoleh wawasan baru, dan mengembangkan solusi yang efektif.
  • Pencarian solusi: Setelah pemahaman terhadap masalah meningkat, siswa dipersilakan mencari solusi yang paling tepat. Ini melibatkan melakukan penelitian, mengumpulkan data, dan menerapkan pengetahuan yang telah dipelajari.
  • Presentasi dan refleksi: Akhirnya, siswa akan mempresentasikan solusi yang mereka temukan kepada kelompok dan guru. Mereka juga akan merefleksikan pengalaman pembelajaran mereka dan mendiskusikan pembelajaran yang diperoleh dalam proses ini.

Apa keuntungan dari problem solving?

Problem solving memiliki beberapa keuntungan yang signifikan. Diantaranya adalah:

  • Peningkatan kemampuan berpikir kritis: Dengan sering menggunakan pendekatan problem solving, siswa dapat mengasah kemampuan berpikir kritis. Kemampuan ini penting dalam kehidupan sehari-hari dan dunia kerja.
  • Peningkatan kreativitas: Problem solving juga dapat meningkatkan kreativitas siswa. Dalam mencari solusi, siswa sering kali harus berpikir out-of-the-box dan mencoba berbagai pendekatan yang tidak lazim.
  • Peningkatan penguasaan materi: Dalam problem solving, siswa harus berhadapan langsung dengan konsep yang diajarkan. Dalam proses mencari solusi, mereka akan memperdalam pemahaman mereka tentang materi pelajaran.

Apa perbedaan antara problem based learning dan problem solving?

Problem based learning berbeda dengan problem solving dalam beberapa aspek:

  • Pendekatan: Problem solving adalah pendekatan untuk memecahkan masalah yang lebih umum dan dapat digunakan dalam berbagai konteks, sementara problem based learning adalah pendekatan pembelajaran yang menggunakan pemecahan masalah sebagai sarana untuk mengajar dan mempelajari konsep.
  • Keterlibatan siswa: Problem solving seringkali dilakukan oleh individu secara mandiri, sedangkan problem based learning melibatkan siswa dalam kerja sama kelompok untuk memecahkan masalah.
  • Kompleksitas masalah: Masalah dalam problem solving umumnya lebih terdefinisi dengan baik dan dapat dipecahkan dengan langkah-langkah yang sistematis. Sementara itu, masalah dalam problem based learning seringkali kompleks dan tidak memiliki solusi yang jelas.

Problem solving dan problem based learning adalah dua pendekatan pembelajaran yang berbeda namun berfokus pada pemecahan masalah. Problem solving menggunakan langkah-langkah sistematis untuk mengidentifikasi, menganalisis, dan menyelesaikan masalah. Sementara itu, problem based learning mengajarkan siswa untuk memecahkan masalah dunia nyata melalui kolaborasi dan pengalaman langsung.

Keuntungan problem solving meliputi peningkatan kemampuan berpikir kritis, kreativitas, dan penguasaan materi. Sementara itu, perbedaan antara problem based learning dengan problem solving terletak pada pendekatannya, keterlibatan siswa, dan kompleksitas masalah yang dihadapi.

Dalam menghadapi tantangan dan masalah dalam kehidupan, baik problem solving maupun problem based learning dapat menjadi alat yang efektif untuk mencapai solusi yang efektif dan kreatif. Oleh karena itu, penting bagi siswa untuk mengembangkan keterampilan dan pemahaman dalam kedua pendekatan ini.

Jika Anda ingin menjadi seorang yang mahir dalam pemecahan masalah, mulailah dengan memahami dengan baik konsep dan prinsip-prinsip di balik problem solving dan problem based learning. Terapkan pendekatan yang sesuai dengan situasi yang Anda hadapi dan terus asah keterampilan Anda melalui latihan dan pengalaman.

Artikel Terbaru

Kemasan Produk Memiliki Dua Fungsi yang Tak Boleh Diabaikan!

Kemasan Produk Memiliki Dua Fungsi yang Tak Boleh Diabaikan!

Sibuk Mencari Kesalahan Orang Lain: Ketika Kita Terjebak dalam Exhibisi Publik

Sibuk Mencari Kesalahan Orang Lain: Ketika Kita Terjebak dalam Exhibisi Publik

Pentingnya Gunung Berapi dalam Mengatur Siklus Air

Pentingnya Gunung Berapi dalam Mengatur Siklus Air

' src=

Lala Sari S.Pd.

Peneliti yang mencari inspirasi dalam buku-buku. Saya siap berbagi pengetahuan dengan Anda. View all posts by Lala Sari S.Pd.

Tulis Komentar Anda Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

PerpusTeknik.com

Perbandingan Model Pembelajaran Problem Based Learning dan Problem Solving: Apa Bedanya?

  • 1 Apa Itu Model Pembelajaran Problem Based Learning?
  • 2.1 1. Menentukan masalah yang menarik dan relevan
  • 2.2 2. Menyusun tim atau kelompok siswa
  • 2.3 3. Mencari dan menganalisis informasi
  • 2.4 4. Merancang solusi
  • 2.5 5. Melakukan presentasi solusi
  • 2.6 6. Refleksi dan evaluasi
  • 3.1 1. Pilih masalah yang relevan dengan kehidupan nyata
  • 3.2 2. Berikan panduan yang jelas
  • 3.3 3. Bantu siswa dalam mencari sumber informasi
  • 3.4 4. Dukung komunikasi dan kolaborasi antar siswa
  • 3.5 5. Evaluasi proses dan hasil pembelajaran
  • 4.1 1. Meningkatkan pemahaman konsep
  • 4.2 2. Mengembangkan kemampuan berpikir kritis
  • 4.3 3. Meningkatkan kemampuan bekerja dalam tim
  • 4.4 4. Memotivasi siswa menjadi aktif
  • 4.5 5. Menghubungkan pembelajaran dengan dunia nyata
  • 5.1 1. Memerlukan waktu yang lebih lama
  • 5.2 2. Tidak semua siswa cocok dengan pendekatan ini
  • 5.3 3. Memerlukan guru yang terlatih
  • 5.4 4. Tidak semua masalah mudah ditemukan
  • 5.5 5. Membutuhkan sumber daya yang memadai
  • 6.1 1. Fokus Pembelajaran
  • 6.2 2. Sumber Masalah
  • 6.3 3. Tingkat Keterlibatan
  • 6.4 4. Tujuan Pembelajaran
  • 6.5 5. Hasil Pembelajaran
  • 7.1 1. Apa perbedaan antara PBL dan problem solving?
  • 7.2 2. Mengapa PBL penting dalam pendidikan?
  • 7.3 3. Apakah setiap guru dapat menggunakan PBL?
  • 7.4 4. Apakah PBL hanya cocok untuk mata pelajaran tertentu?
  • 7.5 5. Bagaimana mengukur pencapaian siswa dalam PBL?
  • 8.1 Share this:
  • 8.2 Related posts:

Pertama, mari kita lihat tentang model pembelajaran problem based learning (PBL). Model ini merupakan pendekatan yang menekankan pada pemecahan masalah secara kooperatif. Dalam PBL, siswa diberikan sebuah masalah yang nyata dan kompleks untuk diselesaikan sebagai pusat dari proses pembelajaran. Mereka kemudian dituntut untuk berkolaborasi dengan teman sekelas dalam mencari solusi terbaik secara mandiri. Guru berperan sebagai fasilitator yang membantu siswa dalam mengatasi tantangan yang muncul.

Apa Itu Model Pembelajaran Problem Based Learning?

Cara mengimplementasikan model pembelajaran problem based learning, 1. menentukan masalah yang menarik dan relevan, 2. menyusun tim atau kelompok siswa, 3. mencari dan menganalisis informasi, 4. merancang solusi, 5. melakukan presentasi solusi, 6. refleksi dan evaluasi, tips mengimplementasikan model pembelajaran problem based learning, 1. pilih masalah yang relevan dengan kehidupan nyata, 2. berikan panduan yang jelas, 3. bantu siswa dalam mencari sumber informasi, 4. dukung komunikasi dan kolaborasi antar siswa, 5. evaluasi proses dan hasil pembelajaran, kelebihan model pembelajaran problem based learning, 1. meningkatkan pemahaman konsep, 2. mengembangkan kemampuan berpikir kritis, 3. meningkatkan kemampuan bekerja dalam tim, 4. memotivasi siswa menjadi aktif, 5. menghubungkan pembelajaran dengan dunia nyata, kekurangan model pembelajaran problem based learning, 1. memerlukan waktu yang lebih lama, 2. tidak semua siswa cocok dengan pendekatan ini, 3. memerlukan guru yang terlatih, 4. tidak semua masalah mudah ditemukan, 5. membutuhkan sumber daya yang memadai, perbandingan model pembelajaran problem based learning dan problem solving, 1. fokus pembelajaran, 2. sumber masalah, 3. tingkat keterlibatan, 4. tujuan pembelajaran, 5. hasil pembelajaran, faq (frequently asked questions), 1. apa perbedaan antara pbl dan problem solving, 2. mengapa pbl penting dalam pendidikan, 3. apakah setiap guru dapat menggunakan pbl, 4. apakah pbl hanya cocok untuk mata pelajaran tertentu, 5. bagaimana mengukur pencapaian siswa dalam pbl, share this:, related posts:.

perbedaan model pembelajaran problem based learning dan problem solving

Metode Pembelajaran CTL: Belajar Sambil Santai Menyenangkan!

perbedaan model pembelajaran problem based learning dan problem solving

Metode Pembelajaran Tipe STAD: Seru-Seruan Belajar Bareng!

perbedaan model pembelajaran problem based learning dan problem solving

Metode Konstruktivisme adalah Pendekatan Belajar yang Melibatkan Siswa dalam Proses Konstruksi Pengetahuan

Ghaziya

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Save my name, email, and website in this browser for the next time I comment.

  • Privacy Policy
  • Syarat dan Ketentuan

Selamat Datang

Thursday 15 February 2018

Perbedaan mendasar antara model problem solving dan pbl (problem based learning), no comments:, post a comment.

PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING DAN PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS XI MIA MAN 2 KOTA BENGKULU

Article sidebar, main article content, article details.

Authors who publish with this journal agree with the following terms:

  • Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a  Creative Commons Attribution License  that allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in this journal.
  • Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
  • Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See  The Effect of Open Access ).
  • This work is licensed under a  Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License .

Abdullah, Ridwan Sani. 2013. Inovasi Pembeajaran. Jakarta: Bumi aksara. ISBN: 978-602-217-399-1

Arifianingsih, Indah., Sri, Mulyani., dan Suryadi, Budi Utomo. 2015. Pengaruh Pembelajaran Problem Solving Berbantuan Tutor Sebaya Dan Team Assisted Individualization (TAI) Dengan Memperhatikan Kemampuan Berpikir Kritis Terhadap Prestasi Belajar Siswa. Jurnal Pendidikan Kimia (JPK). 4(4): 163-172

Belecina, Rene R., Jose M., Dan Ocampo, Jr. 2018. Effecting Change On Students’ Critical Thinking In Problem Solving. International Journal For Educational Studies. 10(2): 109-118

Bey, Anwar., dan Asriani. 2013. Penerapan Pembelajaran Problem Solving untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Matematika pada Materi SPLDV. Jurnal Pendidikan Matematika. 4(2): 224-239

Dewi, Elok Kristina. 2015. Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran Problem Based Learning Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Pada Mata Pelajaran PPKn Kelas X di SMA Negeri 22 Surabaya. Jurnal Kajian Moral dan Kewarganegaraan. 2(3): 936-950

Farisi, Ahmad., Abdul, Hamid., dan Melvina. 2017. Pengaruh Model Pembelajaran Problem Based Learning Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Suhu Dan Kalor. Jurnal Ilmiah Mahasiswa (JIM) Pendidikan Fisika. 2(3): 284-287

Handayani, Ririn., dan Sigit, Priatmoko. 2013. Pengaruh Pembelajaran Problem Solving Berorientasi HOTS (Higher Order Thinking Skills) Terhadap Hasil Belajar Kimia Siswa Kelas X. Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia. 7(1): 1051-1062

Hidjrawan, Yusi., Ibnu, Khaldun dan Sri, Adelila Sari. 2016. Efektivitas Model Pembelajaran Problem Solving Terhadap Keterampilan Berpikir Kritis Dan Hasil Belajar Peserta Didik Pada Materi Larutan. Jurnal Pendidikan Sains Indonesia. 4(2):140-150

Irawati, Ratna Kartika. 2014. Pengaruh Model Problem Solving dan Problem Posing serta Kemampuan Awal terhadap Hasil Belajar Siswa. Jurnal Pendidikan Sains. 2(4): 184-192

Rusmina W., Rusmansyah., dan Arif S. 2014. Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis dan Hasil Belajar Siswa Kelas XI IPA 2 SMA PGRI 4 Banjarmasin pada Konsep Sistem Koloid Melalui Model Problem Based Learning. Jurnal Inovasi Pendidikan Sains. 5(2): 20-31

Simamora, Rustam E., dan Dewi, Rotua Sidabutar. 2017. Penerapan Model Problem Based Learning (PBL) Untuk Meningkatkan Aktivitas Belajar Dan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa Di Kelas VII SMP Negeri 3 Medan. SEMNASTIKAUNIMED. ISBN:978-602-17980-9-6: 422-431

Sufairoh. 2016. Pendekatan Saintifik & Model Pembelajaran K-13. Jurnal Pendidikan Profesional. 5(3): 116-125

Wahyuni, Sri. 2015. Pengembangan Bahan Ajar IPA Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa SMP. Prosiding Seminar Nasional Fisika dan Pendidikan Fisika (SNFPF) Ke-6, Bandung. 6(1): 300-305

Wiyanto, Agus B.S dan Supartono. 2012. Model Pembelajaran IPA Berbasis Masalah untuk Meningkatkan Motivasi Belajar dan Berpikir Kritis Siswa SMP. Unnes Science Education Journal. 1(1): 12-20

serupa.id

seni belajar untuk hidup

Problem Based Learning (Model Pembelajaran Berbasis Masalah)

perbedaan model pembelajaran problem based learning dan problem solving

Pengertian Problem Based Learning

Problem based learning (PBL) atau pembelajaran berbasis masalah adalah model pembelajaran yang mengutamakan penyelesaian masalah umum yang lazim terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Seperti yang dikemukakan oleh Shoimin (2017, hlm. 129) bahwa problem based learning artinya menciptakan suasana belajar yang mengarah terhadap permasalahan sehari-hari (Shoimin, 2017, hlm. 129).

Melengkapi pernyataan tersebut, Panen (dalam Rusmono 2014, hlm. 74) menyatakan bahwa dalam model pembelajaran dengan pendekatan problem based learning , peserta didik diharapkan untuk terlibat dalam proses penelitian yang mengharuskannya untuk mengidentifikasi permasalahan, mengumpulkan data, dan menggunakan data tersebut untuk melakukan pemecahan masalah.

Masalah adalah hal paling nyata yang akan menjadi hambatan utama dalam kehidupan manusia. Lalu “masalah” sendiri itu apa? Masalah adalah kesenjangan antara harapan dan kenyataan. Menghadapi masalah akan mengajarkan bagaimana cara terbaik dalam menjalani hidup.

Mengapa? Karena peserta didik langsung mempelajari bagaimana caranya menghadapi berbagai kesenjangan harapan yang akan selalu mereka temui dalam hidup. Saat hal tersebut terjadi, karakter (sikap) dan daya nalar (kognisi) mereka akan teruji dan terlatih dalam sekali tepuk.

Pengertian Problem Based Learning menurut Para Ahli

Untuk memastikan kesahihan pengertian model PBL, berikut adalah beberapa pendapat para ahli mengenai definisi problem based learning .

Delisle dalam Abidin (2014, hlm. 159) menyatakan bahwa problem based learning merupakan model pembelajaran yang dikembangkan untuk membantu guru mengembangkan kemampuan berpikir dan keterampilan memecahkan masalah pada siswa selama mereka mempelajari materi pembelajaran.

Tim Kemdikbud

Tim Kemdikbud (2013b) dalam Abidin (2014, hlm. 159) memandang model PBL sebagai suatu model pembelajaran yang menantang peserta didik untuk “belajar bagaimana belajar”, bekerja secara berkelompok untuk mencari solusi dari permasalahan dunia nyata.

Problem based learning atau pembelajaran berbasis masalah adalah model pengajaran yang bercirikan adanya permasalahan nyata sebagai konteks dalam pembelajaran agar peserta didik dapat belajar berpikir kritis dan meningkatkan keterampilan memecahkan masalah sekaligus memperoleh pengetahuan. (Duch, 1995 dalam Shoimin, 2017, hlm. 130).

Finkle dan Torp

Finkle dan Torp (dalam Shoimin, 2017, hlm. 130) mengungkapkan bahwa problem based learning merupakan pengembangan kurikulum dan sistem pengajaran yang mengembangkan secara stimultan strategi pemecahan masalah, dasar-dasar pengetahuan dan keterampilan dengan menempatkan para peserta didik dalam peran aktif sebagai pemecah permasalahan sehari-hari yang tidak terstruktur dengan baik.

Torp dan Sage

Problem based learning merupakan model pembelajaran yang difokuskan untuk menjembatani siswa agar memperoleh pengalaman belajar dalam mengorganisasikan, meneliti, dan memecahkan masalah-masalah kehidupan yang kompleks (Torp dan Sage dalam Abidin, 2014, hlm. 160).

Sintaks Problem Based Learning

Lalu seperti apa sintaks, prosedur, langkah, atau tahapan dari model problem based learning? Sintaks model pembelajaran problem based learning menurut Warsono & Hariyanto (2013, hlm. 151) adalah sebagai berikut.

  • Memberikan orientasi masalah kepada siswa dengan menjelaskan tujuan pembelajaran serta bahan dan alat yang diperlukan untuk menyelesaikan masalah.
  • Membantu mendefinisikan masalah dan mengorganisasikan siswa dalam belajar menyelesaikan masalah.
  • Guru mendorong peserta didik untuk mencari informasi yang sesuai dan mecari penjelasan pemecahan masalahnya.
  • Mendukung siswa untuk mengembangkan dan menyajikan hasil karya.
  • Guru membantu siswa melakukan refleksi terhadap hasil penyelidikannya dan proses pembelajaran yang telah dilakukan.

Sementara itu, langkah pembelajaran problem based learning menurut Shoimin (2017, hlm. 131) adalah:

  • menjelaskan tujuan pembelajaran meliputi menjelaskan logistik yang dibutuhkan dan memotivasi siswa dalam aktivitas pemecahan masalah yang dipilih,
  • membantu siswa mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan dengan permasalahan tersebut,
  • mendorong siswa dalam mengumpulkan informasi yang sesuai, eksperimen untuk penjelasan masalah, pengumpulan data, hipotesis, dan pemecahan masalah,
  • membantu siswa dalam merencanakan serta menyiapkan laporan hasil karya yang sesuai seperti laporan,
  • guru membantu siswa untuk melakukan evaluasi terhadap penyelidikan mereka.

Contoh Penerapan PBL

Selanjutnya, contoh penerapan model pembelajaran problem based learning (dalam RPP) menurut Ibrahim&Nur (dalam Trianto, 2017, hlm. 12) adalah sebagai berikut.

Kelebihan dan Kekurangan Problem Based Learning

Segala hal di dunia ini tentunya akan hadir dengan kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Tak luput dari ketidaksempurnaan tersebut, problem based learning juga memiliki kelebihan dan kekurangannya sendiri yang akan dipaparkan dalam penjelasan di bawah ini.

Kelebihan PBL

Kelebihan atau manfaat model pembelajaran PBL menurut Kurniasih & Sani (2016, hlm. 48) adalah dapat meningkatkan motivasi siswa dalam belajar untuk mentransfer pengetahuan yang baru serta mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan ketrampilan kreatif.

Selain itu, Shoimin (2017, hlm. 132) mengungkapkan beberapa kelebihan model pembelajaran berbasis masalah yang meliputi:

  • mendorong siswa untuk memiliki kemampuan memecahkan masalah pada dunia nyata,
  • membangun pengetahuan siswa melalui aktivitas belajar,
  • mempelajari materi yang sesuai dengan permasalahan,
  • terjadi aktivitas ilmiah melalui kerja kelompok pada siswa,
  • kemampuan komunikasi akan terbentuk melalui kegiatan diskusi dan presentasi hasil pekerjaan,
  • melalui kerja kelompok siswa yang mengalami kesulitan secara individual dapat diatasi.

Manfaat Problem Based Learning

Selain berbagai kelebihan di atas, Warsono & Hariyanto (2013, hlm. 152) mengemukakan pendapat bahwa kekuatan atau manfaat utama penerapan model pembelajaran PBL adalah sebagai berikut.

  • Siswa akan tertantang untuk menyelesaikan masalah yang akan membuat siswa menjadi terbiasa menghadapi masalah
  • Solidaritas sosial akan terpupuk dengan adanya diskusi dengan teman satu kelompok,
  • Guru dengan siswa akan semakin akrab
  • Siswa akan terbiasa menerapkan metode eksperimen karena ada kemungkinan suatu masalah yang harus diselesaikan siswa melalui eksperimen

Kekurangan PBL

Sementara itu, kelemahan penerapan model pembelajaran Problem Based Learning menurut Shoimin (2017, hlm. 132) antara lain:

  • tidak semua materi pembelajaran dapat menerapkan PBL , guru harus tetap berperan aktif dalam menyajikan materi (dan akan kesulitan dalam kelas gemuk);
  • keragaman siswa yang tinggi dalam suatu kelas akan menyulitkan dalam pembagian tugas berdasarkan masalah nyata.

Selain itu, menurut Abidin (2014, hlm. 163) kekurangan dalam model pembelajaran berbasis masalah adalah sebagai berikut.

  • Siswa yang terbiasa mendapatkan informasi yang diperoleh dari guru sebagai narasumber utama akan merasa kurang nyaman dengan cara belajar sendiri dalam pemecahan masalah.
  • Jika siswa tidak mempunyai rasa kepercayaan bahwa masalah yang dipelajari sulit untuk dipecahkan maka mereka akan merasa enggan untuk mencoba memecahkan masalahnya.
  • Tanpa adanya pemahaman siswa terhadap mengapa mereka harus berusaha untuk memecahkan masalah yang sedang dipelajari maka mereka tidak akan belajar apa yang ingin mereka pelajari.

Tujuan Problem Based Learning

Hosnan (2014, hlm. 298) menjelaskan bahwa tujuan utama dari model PBL bukan sekedar menyampaikan pengetahuan kepada siswa namun juga mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan kemampuan pemecahan masalah serta kemampuan siswa itu sendiri yang secara aktif dapat memperoleh pengetahuannya sendiri.

Pendapat serupa juga disampaikan oleh Al-Tabany (2017, hlm. 71) yang menyatakan bahwa model problem based learning berusaha untuk membantu siswa menjadi pembelajar yang mandiri dan otonom.

Melalui bimbingan guru yang secara berulang-ulang mendorong dan mengarahkan mereka untuk mengajukan pertanyaan dan mencari penyelesaian terhadap masalah nyata oleh mereka sendiri, siswa secara tidak langsung akan belajar untuk menyelesaikan tugas-tugas itu secara mandiri dalam hidupnya kelak.

Dari beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa tujuan dari PBL adalah agar peserta didik dapat mengembangkan kemampuan berpikir kritis, memecahkan masalah, mandiri dalam belajar, dan memiliki keterampilan sosial yang tinggi dalam kehidupan.

  • Abidin, Yunus. (2014). Desain Sistem Pembelajaran Dalam Konteks Kurikulum 2013 . Bandung: PT Refika Aditama.
  • Al-Tabany, Trianto. (2017). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif, Progresif dan Kontektual . Jakarta: Kencana.
  • Hosnan, M. (2014). Pendekatan Saintifik Dan Kontekstual Dalam Pembelajaran Abad 21 . Bogor: Ghalia Indonesia.
  • Rusmono, R. (2014). Strategi Pembelajaran dengan Problem Based Learning Itu Perlu Untuk Meningkatkan Profesionalitas Guru (Edisi Kedua) . Bogor: Ghalia Indonesia.
  • Shoimin, A. (2017). 68 Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013 . Yogyakarta: Ar Ruzz Media.
  • Warsono & Hariyanto. (2013). Pembelajaran Aktif . Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Artikel Terkait

Gabung ke percakapan.

Kl untuk materi sujud sukur bisakah memakai model ini?

Kemungkinan besar bisa, misalnya permasalahan yang didefinisikan adalah seseorang yang masih bingung dan belum tahu bagaimana caranya untuk melakukan sujud syukur. Namun sepertinya masih ada metode atau model lain yang lebih cocok. Boleh dicek di: https://serupa.id/model-pembelajaran-pengertian-ciri-jenis-macam-contoh/ dan https://serupa.id/metode-pembelajaran-pengertian-jenis-macam-menurut-para-ahli/

penggunaan model PBL untuk materi berbasis teks bisa gak ya? misalnya teks eksposisi, teks puisi, eksplanasi

Sangat bisa dan sudah banyak yang melakukan implementasinya. Implementasi yang paling banyak digunakan adalah menggunakan bantuan video. Peserta didik diminta untuk menonton suatu video yang menarik terlebih dahulu, setelahnya mereka diminta untuk menjelaskan kembali (jika teks eksplanasi) atau memberikan pendapat (jika teks eksposisi) mengenai video yang telah mereka tonton.

Saya merasa senang dengan metode PBL karena cocok untuk mengajar siswa SD.

Terima kasih atas informasi yang begitu bermanfat bagi kami guru dalam meningkatkan profesionalisme guru

Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Simpan nama, email, dan situs web saya pada peramban ini untuk komentar saya berikutnya.

Beritahu saya akan tindak lanjut komentar melalui surel.

Beritahu saya akan tulisan baru melalui surel.

Tinggalkan Komentar

PERBANDINGAN MODEL PROBLEM-BASED LEARNING DAN DISCOVERY LEARNING TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA

Ade Setyawan, - (2023) PERBANDINGAN MODEL PROBLEM-BASED LEARNING DAN DISCOVERY LEARNING TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA. S1 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.

Baca Full Text klik disini

Kemampuan pemecahan masalah matematis merupakan suatu kemampuan yang dimiliki oleh seseorang dalam memecahkan masalah yang bersifat matematika. Faktanya, berdasarkan hasil penelitian terdahulu diperoleh informasi kemampuan pemecahan masalah matematis siswa SMA di Indonesia masih rendah. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji perbandingan model problem-based learning dan discovery learning terhadap peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode quasi experimental dengan desain the static group pretest-posttest design. Populasi pada penelitan ini adalah seluruh siswa kelas X di salah satu SMA Negeri di Kota Bandung dengan mengambil dua kelas sebagai sampel menggunakan purposive sampling, yaitu kelas X-7 sebagai kelas eksperimen 1 dan kelas X-8 sebagai kelas eksperimen 2. Kelas eskperimen 1 dan eksperimen 2 memiliki sampel sebanyak 32 siswa. Instrumen penelitian terdiri atas tes kemampuan pemecahan masalah matematis materi peluang. Hasil dari penelitian ini adalah : 1) Peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa yang menerima perlakuan model problem-based learning lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang menerima model discovery learning. 2) Tidak terdapat pengaruh interaksi model pembelajaran dan kemampuan awal matematika terhadap peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa. 3) Peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis kategori kemampuan awal matematika tinggi dan sedang model problem-based learning lebih tinggi dari model discovery learning. 4) Terdapat perbedaan peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis ketiga kategori kemampuan awal matematika di kelas model problem-based learning. 5) Tidak terdapat perbedaan peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis ketiga kategori kemampuan awal matematika di kelas model discovery learning. Mathematical problem solving ability is an individual's capability to solve mathematical problems. However, based on the results of previous studies, the mathematical problem solving ability of high school students in Indonesia is low. The purpose of this research is to compared of problem-based learning and discovery learning models to increase students' mathematical problem solving abilities. The research used quasi experimental method with the static group pretest-posttest design. The population of this research consists of all 10th-grade students in one of the high schools in Bandung City. Two classes were selected as samples using purposive sampling, X-7 class as the experimental group 1 and X-8 class as the experimental group 2. Both the experimental 1 and the experimental 2 groups had a sample size of 32 students. The research instruments consist of a mathematical problem solving ability test on the topic of probability. The results of this research are as follows: 1) The improvement in students' mathematical problem solving ability who received the treatment of the problem-based learning model was higher compared to students who received discovery learning. 2) There is no significant interaction effect between the teaching model and prior mathematical abilities on the improvement of students' mathematical problem solving skills.3) The improvement in students' mathematical problem solving ability with high and medium prior math abilities using the problem-based learning model is higher than the discovery learning model. 4) There were differences in the improvement of mathematical problem solving ability among the three categories of students' prior mathematics ability in the problem-based learning model. 5) There is no difference in the improvement of mathematical problem-solving ability among the three students’ prior mathematics ability categories in the discovery learning model classes.

Actions (login required)

IMAGES

  1. pembelajaran problem solving dan problem based learning

    perbedaan model pembelajaran problem based learning dan problem solving

  2. MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

    perbedaan model pembelajaran problem based learning dan problem solving

  3. 5 Langkah Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL)

    perbedaan model pembelajaran problem based learning dan problem solving

  4. Model Pembelajaran Problem Based Learning

    perbedaan model pembelajaran problem based learning dan problem solving

  5. pembelajaran problem solving dan problem based learning

    perbedaan model pembelajaran problem based learning dan problem solving

  6. Perbedaan Problem Based Learning dan Project Based Learning

    perbedaan model pembelajaran problem based learning dan problem solving

VIDEO

  1. PPL SIKLUS 1: Model Pembelajaran Problem Based Learning oleh Rosyaidah, S. Pd

  2. Strategi Pembelajaran Problem Based Learning dan Penerapannya

  3. Percobaan dalam Model Pembelajaran Problem-Based Learning

  4. VIDEO UKIN : MILA KARMILA PPG DALJAB ANGKATAN II 2023 BIOLOGI

  5. Pembelajaran Berbasis Masalah Model MAIN

  6. VIDEO PPL SIKLUS 2 SUGENG ISWANTORO

COMMENTS

  1. Perbedaan PBL dan Problem Solving: Mana yang Lebih Efektif dalam

    Problem-based Learning (PBL) dan Problem Solving adalah dua pendekatan pembelajaran yang sering digunakan di sekolah dan universitas. Meskipun terdengar mirip, kedua konsep ini memiliki perbedaan dalam pendekatannya dan cara mereka diterapkan. Di bawah ini adalah beberapa perbedaan antara PBL dan Problem Solving: Perbedaan Pendekatan dan Tujuan

  2. Perbedaan Problem Solving dan Problem Based Learning: Menemukan Solusi

    Perbedaan Problem Solving dan Problem Based Learning. Problem solving dan problem based learning (PBL) adalah dua pendekatan pembelajaran yang umum digunakan dalam memecahkan masalah. Meskipun keduanya berfokus pada pemecahan masalah, ada perbedaan yang signifikan antara keduanya. Dalam artikel ini, kita akan menjelaskan perbedaan antara ...

  3. Perbandingan Model Pembelajaran Problem Based Learning dan Problem

    Perbandingan Model Pembelajaran Problem Based Learning dan Problem Solving. Model pembelajaran Problem Based Learning dan Problem Solving memiliki beberapa perbedaan utama sebagai berikut: 1. Fokus Pembelajaran. PBL fokus pada pemecahan masalah nyata dan keterlibatan siswa dalam mencari solusi secara mandiri.

  4. Perbedaan Mendasar Antara Model Problem Solving Dan Pbl (Problem Based

    Pada problem solving, biasanya masalah yang disajikan bukan masalah yang nyata dengan kata lain masalah yang direkayasa. Sedangkan pada PBL, masalah yang disajikan harus kontekstual dan otentik/nyata/alamiah. Selain itu, cara penyelesaian masalah pun terdapat perbedaan. Pada problem solving, masalah dapat diselesaikan hanya dengan diskusi saja.

  5. (Pdf) Perbandingan Model Pembelajaran Problem Solving Dan Problem Based

    Based on these results, the experimental class 1 which applied the problem solving learning model was better at improving students' thinking skills than the experimental class 2 which applied a ...

  6. (PDF) Problem-based Learning: Apa dan Bagaimana

    Pelajari apa itu problem-based learning (PBL), model pembelajaran berpusat pada peserta didik, dan bagaimana menerapkannya dalam konteks pendidikan. Unduh PDF gratis di ResearchGate.

  7. Model Pembelajaran Problem Solving (Penjelasan Lengkap)

    Pengertian Model Pembelajaran Problem Solving. Model pembelajaran problem solving adalah model yang mengutamakan pemecahan masalah dalam kegiatan belajar untuk memperkuat daya nalar yang digunakan oleh peserta didik agar mendapatkan pemahaman yang lebih mendasar dari materi yang disampaikan. Seperti yang diungkapkan Pepkin (dalam Shoimin, 2017 ...

  8. (PDF) Perbandingan Model Pembelajaran Problem Based Learning dan

    Abstrak: Penelitian eksperimen ini bertujuan untuk menguji ada tidaknya perbedaan secara signifikan hasil belajar matematika kelas 4 SD dalam pembelajaran menggunakan model discovery learning dan ...

  9. Perbandingan Model Pembelajaran Problem Solving Dan Problem Based

    ALOTROP, Jurnal Pendidikan dan Ilmu Kimia, 4(2): 107-116 (2020) p-ISSN 2252-8075 e-ISSN 2615-2819 107 PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING DAN PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS XI MIA MAN 2 KOTA BENGKULU Ida Nurjelita Sani*1, Amrul Bahar2, Elvinawati3 1,2,3Pendidikan Kimia, Jurusan PMIPA, FKIP, Universitas Bengkulu

  10. Perbandingan Model Pembelajaran Problem Solving Dan Problem Based

    The aim of this study to determine the comparison of Problem Solving (PS) and Problem Based Learning (PBL) models to critical thinking skills of student on buffer solution material. This type of research is quasi experimental research with posttest only control group design research design. The population of this study is all class XI IPA of MAN 2 Bengkulu City academic year 2018/2019 as many ...

  11. Perbandingan Efektivitas Model Pembelajaran Problem Based Learning

    Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui perbedaan penerapan model pembelajaran problem-based learning dan problem solving terhadap kemampuan berpikir kritis PPKn siswa kelas IV. Sebagai kelas kontrol akan dilakukan dengan model Problem Solving dan kelas eksperimen dengan model problem-based learning. Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri ...

  12. EFEKTIVITAS PROBLEM BASED LEARNING DAN PROBLEM SOLVING ...

    penelitian inidapat melihat perbedaan efektivas model pembelajaran Problem Based Learning dan model pembelajaran Problem Solving setelah diberikan perlakukan. Berikut gambaran mengenai design penelitian Non equivalent control group design menurut Johnson & Christensen (2014). Tabel 1. Desain Eksperimen (Non-equivalent Control Group Design)

  13. Problem Based Learning (Model Pembelajaran Berbasis Masalah)

    Pengertian Problem Based Learning menurut Para Ahli. Untuk memastikan kesahihan pengertian model PBL, berikut adalah beberapa pendapat para ahli mengenai definisi problem based learning.. Delisle. Delisle dalam Abidin (2014, hlm. 159) menyatakan bahwa problem based learning merupakan model pembelajaran yang dikembangkan untuk membantu guru mengembangkan kemampuan berpikir dan keterampilan ...

  14. Problem Based Learning

    Perbedaan Problem Based Learning dan Project Based Learning. Pada dasarnya, kedua model pembelajaran tersebut hampir sama. Hal itu karena keduanya sama-sama melibatkan keaktifan peserta didik. Perbedaannya adalah pada problem based learning peserta didik dilatih untuk berpikir kritis dan terampil dalam menyelesaikan permasalahan.

  15. PDF Meta Analisis Efektivas Model Pembelajaran Problem Based Learning Dan

    Penelitian ini bertujuan mencari perbedaan dari model pembelajaran Problem Based Learning dan Problem Solving terhadap hasil dari perubahan berpikir kritis siswa yang dengan harapan terjadi peningkatan. ... Efektivitas Model Pembelajaran Problem Solving dan Problem Posing Ditinjau dari ... Tabel 4. 6 Uji Normalitas Model Pembelajaran Problem ...

  16. Efektivitas Model Pembelajaran Problem Based Learning dan Problem

    Hasil analisis Effect Size menggunakan uji ancova pada model pembelajaran Problem Based Learning dan Problem Solving diperoleh hasil Correct Model yang diketahui Partical eta Squared sebesar 0,161 dengan nilai signifikasi 0,079 yang berarti model pembelajaran Problem Based Learning dan Problem Solving memberikan pengaruh yang tergolong kecil.

  17. Perbedaan Model Pembelajaran Problem Based Learning dan Project Based

    This study aims to analyze the difference in the effect of the Problem Based Learning and Project Based Learning models on improving the critical thinking skills of elementary students. This research is included in the type of meta-analysis research. The subjects in this study were 20 articles using the Problem Based Learning and Project Based ...

  18. Efektivitas Model Pembelajaran Problem Based Learning dan ...

    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas model pembelajaran Problem Based Learning dan Problem Solving terhadap kemampuan berpikir kritis pada pembelajaran tematik siswa kelas IV SD. ... 0,05 yang berarti Hₒ ditolak dan Hₐ diterima, artinya terdapat perbedaan yang signifikan dalam menggunakan model pembelajaran Problem Based ...

  19. Project-Based Learning and Problem-Based Learning Models in Critical

    Purnomo, D. S. (2022). Efektivitas Problem-Based learning dan project based learning terhadap prestasi belajar matematika ditinjau dari digital literacy pada peserta didik kelas viii smp negeri 3 klaten tahun ajaran 2021/2022 (Doctoral dissertation, Universitas Widya. Rahabav, P. (2016). The Effectiveness of Academic Supervision for Teachers.

  20. Perbandingan Model Problem-based Learning Dan Discovery Learning

    2) There is no significant interaction effect between the teaching model and prior mathematical abilities on the improvement of students' mathematical problem solving skills.3) The improvement in students' mathematical problem solving ability with high and medium prior math abilities using the problem-based learning model is higher than the ...

  21. Perbedaan Model Pembelajaran Problem Based Learning (Pbl) Dan Project

    This research intends on knowing the different from Problem Based Learning models (PBL) and Project Based Learning (PjBL) toward student's higher order thinking skill. The kind of this research was quasi experiment with Nonequivalent Control Group Design. The variable in this research consist of independent variable called PBL models and PjBL models and dependent variable called higher order ...

  22. Perbedaan Model Problem Based Learning Dan Project Based Learning

    Perbedaan Hasil Belajar Siswa Menggunakan Model Pembelajaran Project Based Learning dan Problem Based Learning Pada Materi Pencemaran Lingkungan. In Prosiding Seminar Nasional Biologi dan ...

  23. Perbedaan Model Pembelajaran Problem Solving dan Discovery Learning

    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan model pembelajaran Discovery learning dan Problem solving ditinjau dari keterampilan berpikir kritis peserta didik kelas 4 sekolah Dasar pada pembelajaran tematik. Sampel penelitian diambil menggunakan teknik probality yaitu dengan area sampling atau cluster sampling sehingga jumlah sampel penelitian berjumlah 51 peserta didik.

  24. Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning

    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model problem based learning terintegrasi etnosains terhadap keterampilan berpikir kritis peserta didik fase E pada materi ekosistem di SMAN 2 Bukittinggi. Pembelajaran di sekolah beradaptasi sesuai dengan perkembangan zaman, dimana peserta didik dapat mengembangkan keterampilan abad ke-21, salah satunya keterampilan berpikir kritis yang harus ...

  25. Efektivitas Problem Based Learning dan Problem Solving terhadap

    Jika dilihat dari hasil uji Ancova model pembelajaran Problem Based Learning dengan nilai rata-rata yaitu sebesar 64,9173 dan nilai rata-rata model pembelajaran Problem Solving sebesar 68.6220.